
Emmanuel Macron memantau dengan cermat situasi di Rusia setelah kelompok tentara bayaran Wagner melancarkan pemberontakan bersenjata terhadap pasukan Kremlin, kata kantor presiden Prancis, Sabtu.
Dikeluarkan pada:
“Presiden mengikuti situasi dengan sangat cermat. Kami tetap fokus untuk mendukung Ukraina,” kata Elysee. Seorang juru bicara pemerintah Jerman mengatakan bahwa Berlin juga melihat situasinya.
Sebelumnya pada hari Sabtu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pemberontakan bersenjata oleh tentara bayaran Wagner adalah “tikaman dari belakang” dan bahwa ketua kelompok itu Yevgeny Prigozhin telah mengkhianati Rusia, karena dia berjanji untuk menghukum para pembangkang.
Putin berbicara kepada bangsanya setelah malam ketidakpastian yang melihat pejuang Wagner menyeberang ke Rusia dari Ukraina yang diduduki, dengan Prigozhin bersumpah mereka “siap mati” untuk menggeser kepemimpinan tentara Moskow.
Percobaan pemberontakan oleh kepala suku #Wagner perusahaan militer swasta, Evgeny Prigozhin, merupakan pengkhianatan terhadap #Rusia dan rakyatnya, kata Putin dalam pidatonya pada hari Sabtu. pic.twitter.com/AVYZFoCoXM
— Global Times (@globaltimesnews) 24 Juni 2023
Prigozhin mengatakan para pejuangnya menguasai situs-situs militer utama di selatan kota Rostov-on-Don.
“Ini adalah tikaman dari belakang ke negara kita, ke bangsa kita,” kata Putin.
“Kami benar-benar dihadapkan pada pengkhianatan. Ambisi berlebihan dan kepentingan pribadi menyebabkan pengkhianatan,” katanya mengacu pada Prigozhin, yang dikenal sebagai “koki Putin” untuk perusahaan kateringnya yang memasok Kremlin.
Putin mengatakan mereka yang memberontak akan dihukum dan pihak berwenang telah “menerima perintah yang diperlukan” untuk melakukannya, dengan Moskow mendeklarasikan “rezim operasi anti-teror.”
“Semua orang yang secara sadar berdiri di jalur pengkhianatan, yang mempersiapkan pemberontakan bersenjata, berdiri di jalur pemerasan dan metode teroris, akan menderita hukuman yang tak terelakkan, di hadapan hukum dan di hadapan rakyat kita,” sumpah Putin.
Dia menggambarkan upaya Wagner untuk menggulingkan para jenderal top Rusia sebagai “ancaman mematikan bagi kenegaraan kita dan bagi kita sebagai bangsa” dan mendesak Rusia untuk bersatu.
Putin mengatakan pemberontakan Wagner terjadi ketika serangan Rusia ke Ukraina memutuskan “nasib rakyat kita”, membandingkan waktunya dengan revolusi 1917 yang terjadi ketika Rusia berperang dalam Perang Dunia Pertama.
“Tapi kemenangan dicuri (saat itu),” ujarnya. “Dan pada akhirnya, tragedi Perang Saudara (Rusia).”
“Kami tidak akan membiarkan ini terulang kembali. Kami akan melindungi rakyat kami, kenegaraan kami dari segala ancaman, termasuk dari pengkhianatan internal,” katanya.
(Dengan kantor berita)